Kain Sampin adalah salah satu pelengkap busana pada pakaian melayu, dalam memakainya terdapat ketentuan, lambang dan makna tertentu.
Orang tua-tua mengatakan, dalam memakai kain sampin, kedudukan diri disana tercermin. maknanya setiap orang yang memakai kain sampin akan menyadari kedudukan dirinya. Kesadaran itu akan membawa pengaruh kepada perilakunya sehingga menjadi orang yang tahu diri.
Untuk itu memakainya juga tidak sembarangan atau asal karena ada ketentuan dalam memakai kain sampin tersebut, berikut tata cara pemakaian kain sampin.
TATA CARA MEMAKAI KAIN SAMPIN
A. Pria
Dalam memakai kain sampin terdapat ketentuan, lambang dan makna tertentu.
- Untuk anak2 muda/ bujangan : panjang/labuh kain sampinnya antara 2 jari sampai telempap diatas lutut
- Lelaki beristri : panjang kain sampinnya tepat pada tempurung lutut
- Lelaki yg dituakan/berkedudukan tinggi /terpandang : panjang/labuh kain sampinnya setelempap dibawah lutut
- Ulama : panjang labuh kain dua telempap di bawah lutut
B. Wanita
- Untuk anak-anak dara (gadis), mukai kain atau kepala kain diletakkan pada bagian depan
- Untuk Perempuan yang sudah kawin dan masih bersuami, muka kainnya diletakkan disebelah belakang
- Perempuan yang menjadi isteri patut-patut atau orang terkemuka, maka muka kainnya diletakkan disebelah kanannya
- Sedangkan bagi perempuan yang sudah janda, muka kainnya diletakkan disebelah kirinya
Terhadap kaum lelaki, ketentuan letak muka kain atau kepala kain tidaklah secara menyeluruh, tetapi pada sebahagian wilayah kesatuan adat Melayu menetapkan bagi yang sudah beristeri, letak muka kainnya dibelakang. bagi yang dituakan atau orang patut-patut, letak muka kainnya disebelah kanan, sedangkan yang menduda letak muka kainnya disebelah kiri.
Memakai kain berhemat cermat,
Muka dibelakang harus diingat,
Kedudukan diri hendaklah tepat,
Supaya tidak membawa mudarat.
Bila bersampin ingatlah adat,
Kekiri sendiri kita bertanya,
Sesuai tidak cara memakainya,
Supaya di majelis tidak terhina.
bg lelaki adakah boleh memakai samping sutera
BalasHapus